Juventus tengah bergerak cepat mencari pelatih baru usai pemecatan Igor Tudor pekan ini. Luciano Spalletti disebut sebagai kandidat utama untuk mengambil alih kursi panas di Turin, namun nama lain yang turut mencuri perhatian adalah Enzo Maresca — mantan pemain Juventus periode 2000–2004 yang kini menukangi Chelsea.
Meski demikian, peluang Maresca kembali ke Italia dalam waktu dekat tampaknya tertutup rapat. Pihak Chelsea dikabarkan enggan melepas sang pelatih di tengah musim, terutama setelah performa impresifnya di London.
Maresca dan Kebangkitan Chelsea
Maresca ditunjuk memimpin Chelsea pada 2024, menggantikan Mauricio Pochettino yang sebelumnya hanya bertahan satu musim. Pelatih asal Italia itu langsung membawa angin segar. Di musim debutnya, ia sukses mempersembahkan dua trofi: Liga Konferensi Eropa, usai menundukkan Real Betis 4-1 di final di Polandia, dan Piala Dunia Antarklub, setelah menumbangkan Paris Saint-Germain.
Prestasi tersebut membuat Maresca masuk radar klub-klub besar, termasuk Juventus. Namun The Blues menegaskan belum menerima pendekatan apa pun dari pihak Juve dan tidak berencana melepas pelatihnya saat ini.
Juventus Berbenah Pasca Tudor
Setelah kekalahan 0-1 dari Lazio, Juventus memutuskan berpisah dengan Igor Tudor. Kekalahan itu memperpanjang tren tanpa kemenangan menjadi delapan laga beruntun, sekaligus memperdalam krisis di internal tim. Untuk sementara, Massimo Brambilla — pelatih Juventus Next Gen — ditunjuk memimpin tim utama dan langsung membawa kemenangan 3-1 atas Udinese berkat gol-gol Dusan Vlahovic, Federico Gatti, dan Kenan Yildiz.
Spalletti disebut menjadi target utama untuk proyek jangka panjang Bianconeri. Pelatih berpengalaman itu terakhir kali menangani tim nasional Italia dan sebelumnya sukses membawa Napoli menjuarai Serie A pada 2023. Ia bahkan sempat memanaskan spekulasi dengan mengatakan, “Juventus adalah klub besar dengan sejarah luar biasa. Setiap pelatih akan bangga bisa melatih mereka.”
Chelsea Tak Goyah
Kabar ketertarikan Juventus tak mengubah fokus Chelsea. Klub London itu menilai perubahan pelatih di tengah musim berisiko besar dan dapat mengganggu stabilitas tim. Maresca sendiri menegaskan pentingnya konsistensi setelah timnya kalah 1-2 dari Sunderland, mengakhiri rentetan empat kemenangan beruntun.
“Jika ingin bersaing di papan atas, kami harus konsisten. Kami sudah berkembang sejak awal musim, tapi masih perlu meningkatkan banyak hal,” ujar Maresca.
Ia menambahkan bahwa perjalanan masih panjang dan timnya akan terus berusaha tampil stabil hingga akhir musim.
Liputan oleh Goalpedia.me
