Mantan gelandang timnas Belgia dan Inter Milan, Radja Nainggolan, kembali menjadi sorotan setelah dilaporkan menghadapi tuntutan hukum terkait dugaan pencucian uang dalam kasus narkoba berskala besar. Meski demikian, klubnya saat ini, Lokeren, menunjukkan dukungan penuh dan menegaskan bahwa sang pemain belum terbukti bersalah.
Ketua Lokeren, Hans Van Duysen, menegaskan bahwa proses hukum masih berjalan dan publik tidak seharusnya langsung menghakimi. “Dia belum didakwa, apalagi dijatuhi hukuman. Kita hidup di negara hukum. Seseorang tetap tidak bersalah sampai terbukti sebaliknya,” ujarnya kepada media Belgia HLN.
Masa Lalu dan Kontroversi Nainggolan
Kasus ini menambah daftar panjang perjalanan karier Nainggolan yang kerap diwarnai kontroversi. Pada Januari lalu, pemain berusia 37 tahun itu ditangkap dalam penyelidikan besar terkait penyelundupan narkoba dari Amerika Selatan ke Eropa. Ia sempat ditahan semalam dan mobilnya disita, meski belum ada dakwaan resmi.
Selama kariernya, Nainggolan memang kerap tersandung masalah disiplin. Saat membela AS Roma pada 2018, ia pernah dihukum karena mengunggah video dalam kondisi mabuk. Kemudian pada 2022, ketika memperkuat Royal Antwerp, ia diskors usai kedapatan mengisap rokok elektrik di bangku cadangan.
Meski demikian, Lokeren tetap memberikan kepercayaan penuh kepada sang gelandang. “Kami tahu siapa Radja sebenarnya. Jika dia bukan figur publik, tidak akan ada pemberitaan sebesar ini,” tambah Van Duysen.
Dugaan Pencucian Uang dan Pembelaan Nainggolan
Nama Nainggolan disebut dalam penyelidikan karena menerima uang tunai sebesar €105.500 dari Nasr-Eddine Sekkaki, sosok yang dituduh menjadi otak jaringan perdagangan narkoba. Saat itu, rekening bank Nainggolan dibekukan akibat proses perceraian, membuatnya tidak dapat mengakses dananya sendiri.
Dalam kesaksiannya, Nainggolan mengklaim bahwa dana tersebut digunakan untuk kegiatan sosial dan amal yang selama ini rutin ia lakukan. Setelah situasinya membaik, ia mengembalikan seluruh jumlah uang itu melalui transfer ke rekening milik ibu Sekkaki — langkah yang disebut sebagai bukti itikad baik oleh pihak pembela.
Meski demikian, jaksa masih mempertanyakan apakah transaksi tersebut berpotensi menjadi bagian dari praktik pencucian uang. Kuasa hukum Nainggolan dengan tegas membantah tuduhan itu, menekankan tidak ada bukti yang mengaitkannya langsung dengan aktivitas ilegal.
Fokus Lokeren dan Langkah Selanjutnya
Van Duysen menegaskan bahwa kehidupan pribadi Nainggolan tidak akan menjadi masalah selama tidak mengganggu tanggung jawab profesionalnya di lapangan. “Kami fokus pada sepak bola. Selama hal ini tidak memengaruhi performa tim, kami tidak akan mencampuri urusan pribadinya,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengakui situasi ini bisa berubah jika kasus tersebut mulai memengaruhi kegiatan klub. “Kalau nanti berdampak secara langsung, tentu kami harus meninjau ulang posisi kami,” tambahnya.
Lokeren berharap kasus ini segera diselesaikan agar Nainggolan bisa kembali fokus penuh membantu tim di kompetisi Challenger Pro League. Dengan pengalaman dan kualitas yang dimilikinya, kehadiran sang gelandang masih dianggap krusial bagi ambisi klub di musim ini.
Liputan oleh Goalpedia.me
