Pep Guardiola buka suara soal masa-masa sulit yang ia alami di Manchester City musim lalu. Sang manajer mengakui, posisinya nyaris terancam usai hasil mengecewakan pada kampanye 2024/25.
Musim Buruk City
City harus menutup musim lalu tanpa satu pun gelar juara. Mereka hanya finis di peringkat ketiga Liga Primer Inggris dan bahkan sempat mengalami sembilan kekalahan dalam 12 pertandingan lintas kompetisi pada penghujung 2024. Situasi itu menimbulkan spekulasi bahwa Guardiola bisa saja kehilangan pekerjaannya.
Diselamatkan Dukungan Klub
Namun, Guardiola menegaskan bahwa keberadaannya di kursi manajer terselamatkan oleh dukungan penuh Presiden Klub, Khaldoon Al-Mubarak, serta mantan direktur olahraga Txiki Begiristain.
“Musim lalu sangat berat, hasilnya sangat buruk. Kalau saya tidak memiliki presiden dan direktur olahraga seperti mereka, mungkin saya sudah dipecat,” ungkap Guardiola kepada TNT Sports. “Sekarang kami memasuki musim baru dengan skuad yang sudah banyak berubah. Sepakbola selalu tentang apa bab berikutnya, dan kami punya tekad untuk tampil lebih baik.”
Rekam Jejak & Tantangan Baru
Meski terseret musim sulit, catatan prestasi Guardiola bersama City masih impresif: satu trofi Liga Champions, enam gelar Liga Primer Inggris, dan deretan Piala FA serta Piala Liga Inggris. Rekam jejak itu menjadi alasan kuat mengapa manajemen tetap memberikan kepercayaan kepadanya.
Agenda Selanjutnya
City sempat membuka musim dengan kemenangan meyakinkan atas Wolves, tetapi kembali tersandung usai takluk 0-2 dari Tottenham di Etihad. Guardiola dan tim kini bersiap menghadapi laga tandang ke markas Brighton pada Minggu (31/8), yang bisa menjadi momentum untuk kembali ke jalur positif.
liputan oleh Goalpedia.me