Bintang Liverpool, Mohamed Salah, melontarkan kritik tajam terhadap UEFA usai kematian Suleiman al-Obeid, pesepakbola yang dijuluki ‘Pele dari Palestina’, dalam serangan Israel di Gaza.
Kronologi dan Sindiran Salah
Melalui akun X, Salah mengutip unggahan belasungkawa resmi UEFA yang menyebut Al-Obeid sebagai sosok yang “memberi harapan bagi banyak anak, bahkan di masa tergelap”. Ia kemudian menambahkan kalimat singkat namun bernada sindiran tajam: “Bisa jelaskan bagaimana ia meninggal, di mana, dan kenapa?”
Menurut Asosiasi Sepakbola Palestina (PFA), Al-Obeid tewas pada 6 Agustus akibat serangan udara Israel ketika sedang menunggu pembagian bantuan kemanusiaan di Gaza. Respon Salah mendapat sorotan luas, dengan lebih dari 100 juta tayangan dan 1,3 juta tanda suka.
Profil Suleiman al-Obeid
Lahir di Gaza pada 1984, Al-Obeid memulai debutnya bersama tim nasional Palestina pada 2007. Bermain sebagai striker dan winger, ia mencatat 19 penampilan dan dua gol di level internasional. Karier klubnya meliputi Khadamat Al-Shatea, Markaz Shabab Al-Amari, dan Gaza Sport.
Sepanjang kariernya, ia membukukan lebih dari 100 gol, menjadikannya salah satu sosok paling berpengaruh dalam sepakbola Palestina.
Pernyataan Resmi PFA
PFA menegaskan dalam rilisnya: “Suleiman Al-Obaid, mantan pemain tim nasional Palestina, tewas dalam serangan Israel yang menargetkan warga sipil yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza selatan. Ia adalah salah satu bintang terbesar dalam sejarah sepakbola Palestina.”
Sikap Konsisten Mohamed Salah
Salah tercatat pernah bersuara lantang terkait situasi di Gaza. Pada Oktober 2023, ia menyerukan diakhirinya kekerasan dan menyebut tragedi tersebut sebagai “pembantaian” yang harus dihentikan.
Kritik terbarunya kepada UEFA mempertegas sikapnya bahwa kematian Al-Obeid bukan sekadar kehilangan di dunia olahraga, melainkan cerminan penderitaan mendalam rakyat sipil Palestina.
liputan oleh goalpedia.me