Di tengah musim dingin Jerman yang menusuk tulang, striker Bayern Munich, Harry Kane, tetap setia tampil dengan jersey lengan pendek tanpa sarung tangan. Keputusan ini bukan soal gaya, melainkan kebiasaan yang telah ia pegang teguh sejak kecil.
Fokus Utama: Cetak Gol, Bukan Gaya
Dalam era sepakbola modern di mana mayoritas pemain memilih balutan lengkap—dari lapisan dasar termal hingga sarung tangan—Harry Kane justru tampil beda. Meski temperatur bisa turun drastis, penyerang Inggris berusia 32 tahun itu tetap cuek terhadap dinginnya udara, selama ia bisa fokus pada satu hal: mencetak gol.
“Ini adalah sesuatu yang sudah saya lakukan sejak kecil dan terus saya lakukan sepanjang karier saya,” ujar Kane dalam wawancara dengan saluran Cleats Club saat menjawab pertanyaan mengenai pilihannya untuk tak mengenakan pelindung tambahan saat bertanding.
“Ketika Anda sedang bermain, Anda merasa hangat. Terkadang saat pemanasan atau setelah kembali dari jeda paruh waktu, udara terasa sangat dingin—terutama di Jerman, musim dinginnya bisa sangat ekstrem. Tapi saya sudah terbiasa dan ini menjadi bagian dari rutinitas saya selama bertahun-tahun.”
Klasik dan Konsisten
Kane bisa dibilang mewakili tipikal striker klasik. Tidak peduli seberapa modis atau protektif tren perlengkapan olahraga berkembang, dirinya tetap berpegang pada gaya lama. Alih-alih memikirkan kenyamanan tambahan, ia memilih mempertahankan kebiasaan yang membuatnya nyaman secara mental dan konsisten dalam performa.
Pencapaian di Jerman
Terlepas dari gaya berpakaian minimalisnya di lapangan, kontribusi Kane di Bayern Munich begitu maksimal. Ia memecahkan puasa gelar pribadinya dengan menjuarai Bundesliga bersama Die Roten di musim 2024/25. Total, ia telah mencatatkan 85 gol dalam 96 penampilan bersama raksasa Bavaria tersebut.
Tak hanya itu, Kane juga masih berdiri sebagai top skor sepanjang masa untuk Tottenham Hotspur dan tim nasional Inggris—mencetak 73 gol untuk The Three Lions hingga kini.
Apa Selanjutnya?
Meski tampil sederhana dalam hal penampilan, Harry Kane tetap menjadi sosok yang menonjol di lapangan. Ketajamannya, profesionalismenya, dan konsistensinya menjadikannya salah satu striker paling ditakuti di Eropa, tanpa harus membungkus dirinya dari kepala hingga kaki.
Liputan oleh Goalpedia.me
