Langkah serius PSSI dalam membangun fondasi sepakbola nasional kembali terlihat. Kali ini, perhatian tertuju pada level usia muda, setelah federasi resmi menunjuk Frank van Kempen sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-20. Tak sekadar rekrutan asing, Van Kempen datang membawa filosofi, struktur, dan pengalaman panjang dalam pengembangan pemain muda di Eropa.
Penerus Indra Sjafri dan Pengawal Generasi Emas Berikutnya
Sabtu (5/7) sore WIB, PSSI mengumumkan secara resmi bahwa Van Kempen akan menggantikan posisi Indra Sjafri, yang kini lebih difokuskan untuk menangani level di atasnya. Penunjukan ini bukan hanya soal prestasi jangka pendek di turnamen seperti Piala AFF U-19 dan Kualifikasi Piala Asia U-20, tetapi juga menyangkut proyek besar regenerasi dan kesinambungan timnas Indonesia.
“Talenta muda Indonesia luar biasa,” kata Van Kempen dalam wawancara dengan laman resmi PSSI.
“Tugas saya adalah menciptakan jembatan pengembangan agar mereka bisa bersaing di level tertinggi, dengan fondasi disiplin, taktik modern, dan kultur kerja keras.”
Siapa Frank van Kempen?
Meski belum begitu dikenal publik sepakbola Indonesia, Van Kempen memiliki rekam jejak mumpuni. Ia pernah menjabat sebagai analis video di PSV Eindhoven—klub yang dikenal sangat kuat dalam pembinaan usia dini. Ia juga melatih tim muda Jong NAC dan Jong Sparta, serta terakhir menjadi asisten pelatih di VVV Venlo.
Pengalaman ini membuatnya dipercaya PSSI sebagai figur yang bisa mengubah wajah pengembangan pemain muda, dari sekadar proyek singkat menjadi sistem jangka panjang yang berkelanjutan.
Sinergi dengan Vanenburg & Proyek U-23
Menariknya, sebelum benar-benar fokus ke tim U-20, Van Kempen akan membantu Gerald Vanenburg mempersiapkan Timnas U-23 untuk menghadapi Piala AFF U-23 bulan ini. Langkah ini memperlihatkan bahwa PSSI mulai membangun sistem transisi yang nyata antara kelompok umur, bukan bekerja secara terpisah seperti di masa lalu.
Erick Thohir: Fokus ke Transisi & Pembinaan
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa penunjukan Van Kempen adalah bagian dari strategi panjang menuju ekosistem timnas yang solid dari bawah ke atas.
“Kami butuh juru latih yang bukan hanya mumpuni secara taktik, tetapi juga memahami pentingnya transisi pemain dari U-20 ke U-23 dan senior. Frank van Kempen punya rekam jejak yang kami butuhkan,” ucap Erick.
Dengan kehadiran Van Kempen, harapan publik tentu akan tumbuh: bahwa Timnas Indonesia tak lagi sekadar mengandalkan bakat alam, tapi juga sistem pembinaan berkelas internasional yang siap mencetak generasi emas selanjutnya.
Liputan oleh Goalpedia.me