Frank Van Kempen Bicara Terbuka Soal Sepakbola Indonesia: Fokus pada Talenta Lokal, Kritik Regulasi Pemain Asing

Frank Van Kempen Bicara Terbuka Soal Sepakbola Indonesia: Fokus pada Talenta Lokal, Kritik Regulasi Pemain Asing

Frank van Kempen memulai babak baru dalam perjalanan kariernya dengan menjabat sebagai pelatih tim nasional Indonesia U-20 dan asisten pelatih tim U-23. Dalam wawancara bersama Voetbalzone, pelatih asal Belanda ini mengungkapkan pandangannya soal sepakbola Indonesia, mulai dari visi pengembangan pemain muda hingga sorotan terhadap regulasi pemain asing di kompetisi domestik.

Dari PSV Menuju Garuda Muda

Van Kempen bukan sosok asing dalam dunia sepakbola Belanda. Ia membangun reputasi sebagai pelatih muda penuh potensi di PSV, klub yang memberinya kesempatan magang sejak masa kuliah di CIOS. Pengalamannya di PSV membawanya bekerja dengan tim-tim usia muda, termasuk berkolaborasi dengan Gerald Vanenburg di tim U-19.

Setelah melalang buana ke berbagai klub seperti Roda JC, Helmond Sport, VVV-Venlo, hingga Sparta Rotterdam, Van Kempen sempat bekerja sebagai instruktur lisensi UEFA A di KNVB. Titik balik terjadi saat Vanenburg, kolega lamanya, mengajaknya ke Indonesia sebagai bagian dari tim pelatih timnas U-23. Tak lama setelah itu, Van Kempen juga dipercaya menangani timnas U-20.

Bersama Vanenburg & Kluivert: Kolaborasi Menuju Pembinaan Jangka Panjang

Dalam struktur kepelatihan timnas kelompok usia, Van Kempen bekerja sama erat dengan Gerald Vanenburg dan Patrick Kluivert. “Gerald melibatkan saya sejak awal dalam proyek ini. Kami fokus pada pengembangan sepakbola muda Indonesia dari U-17 hingga U-23,” ujar Van Kempen. Ia juga menyampaikan rasa hormat terhadap Kluivert yang memberikan kepercayaan penuh untuk memimpin tim U-20.

Sorotan terhadap Regulasi Liga Indonesia

Van Kempen menyambut baik adanya regulasi pemain muda di Liga 1 Indonesia, yang mewajibkan pemain U-23 tampil minimal 45 menit. Namun, ia memberikan catatan tajam terhadap jumlah pemain asing yang diperbolehkan tampil. “Idealnya, jumlah pemain asing dibatasi. Itu akan memberikan ruang lebih besar bagi pemain lokal berkembang,” tegasnya. Ia juga menekankan bahwa seluruh timnas kelompok usia sebaiknya menerapkan sistem dan filosofi pelatihan yang seragam.

Misi di Turnamen Regional U-23

Timnas Indonesia U-23 saat ini tengah berlaga dalam turnamen Asia Tenggara. Di fase grup, mereka berada satu grup dengan Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina. Van Kempen menegaskan bahwa target mereka adalah menjadi juara. “Kami punya persiapan yang intens dan progresnya sangat cepat. Kami membentuk identitas permainan dalam waktu singkat,” jelasnya.

Indonesia memulai turnamen dengan kemenangan meyakinkan 8-0 atas Brunei, dengan striker Jens Raven mencetak enam gol. Raven sebelumnya bermain untuk FC Dordrecht U-21 dan menjadi salah satu pemain kunci di lini depan timnas U-23.

Fokus ke U-20: Bakat Lokal Jadi Prioritas

Setelah turnamen U-23 selesai, Van Kempen akan mengalihkan perhatian penuh ke tim U-20. Ia berencana membangun skuad yang mayoritas berisi pemain dari kompetisi domestik. “Bakat lokal di Indonesia sangat banyak. Itu akan jadi titik awal kami. Jika diperlukan, barulah kami pertimbangkan opsi dari Eropa,” tutupnya.

liputan oleh goalpedia.me

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *