Skorsing Cristiano Ronaldo Terancam Diperberat, FPF Bergerak Ajukan Banding ke FIFA

Skorsing Cristiano Ronaldo Terancam Diperberat, FPF Bergerak Ajukan Banding ke FIFA

Upaya Federasi Sepak Bola Portugal (FPF) untuk menyelamatkan peluang Cristiano Ronaldo tampil di Piala Dunia 2026 memasuki fase krusial. Setelah kartu merah kontroversial yang diterima sang kapten saat Portugal tumbang 2-0 dari Irlandia, federasi kini menyiapkan banding resmi guna memangkas skorsing tiga laga yang dijatuhkan FIFA, sebuah hukuman yang dapat menggagalkan partisipasinya sejak laga pembuka ajang terbesar empat tahunan tersebut.

Ancaman Absen di Piala Dunia

Di bawah regulasi yang berlaku, Ronaldo telah dipastikan absen pada partai kualifikasi terakhir melawan Armenia. Jika Portugal memastikan tiket lolos langsung dari Grup F, sang bintang berisiko harus menepi pada dua pertandingan awal putaran final Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Bahkan bila Portugal terseret ke play-off, hukuman tersebut tetap akan dibawa ke laga penentuan.

Tiga Dasar Pembelaan FPF

Menurut laporan A Bola, FPF sedang merampungkan dokumen pembelaan dengan harapan mengurangi masa skorsing menjadi satu pertandingan. Mereka menyiapkan tiga argumen utama:

  1. Atmosfer Tekanan Tinggi di Dublin
    FPF menyebut laga di Stadion Aviva berlangsung dalam suasana agresif, diperburuk oleh komentar manajer Irlandia Heimir Hallgrimsson sehari sebelum pertandingan. Hallgrimsson menuding Ronaldo “mengendalikan wasit” pada pertemuan sebelumnya, sebuah pernyataan yang memicu reaksi keras dari kubu Portugal.
  2. Kontak Fisik Sebelum Insiden
    Federasi menekankan bahwa terjadi tarik-menarik antara Dara O’Shea dan Ronaldo sebelum VAR mengintervensi. Mereka berargumen bahwa respons sang striker bersifat refleks akibat perlakuan berulang dari bek lawan.
  3. Rekor Disiplin Ronaldo yang Impeccable
    Dengan 225 caps tanpa kartu merah, FPF menilai insiden tersebut merupakan pengecualian dan tidak mencerminkan karakter Ronaldo. Presiden FPF Pedro Proenca bahkan turun langsung mengoordinasikan banding ini, menegaskan betapa pentingnya kasus tersebut bagi federasi.

Martinez: “Itu Terlihat Lebih Buruk di Kamera”

Pelatih kepala Portugal, Roberto Martinez, memberikan pembelaan tegas seusai laga. Ia menyebut kartu merah tersebut sebagai keputusan yang terlalu berat mengingat Ronaldo menurutnya terus-menerus dijambak dan ditarik dalam kotak penalti.

Martinez menilai gerakan tubuh Ronaldo terlihat lebih ekstrem di kamera dibanding kenyataan di lapangan. Sang pelatih juga menyoroti komentar Hallgrimsson yang dianggap mempengaruhi atmosfer pertandingan dan memicu beberapa reaksi dramatis dari pemain Irlandia.

Ketegangan Saat Keluar Lapangan

Ronaldo—yang sebelumnya telah menyadari bakal menjadi sasaran sorakan—meninggalkan lapangan dengan tepuk tangan sarkastis dan acungan jempol berlebihan ke arah tribun. Ia sempat bertukar kata tajam dengan Hallgrimsson, yang kemudian mengklaim bahwa Ronaldo “hanya terpancing emosi”.

Hallgrimsson juga menyebut bahwa tidak ada komunikasi lanjutan setelah laga, menegaskan bahwa ketegangan yang terjadi merupakan “momen konyol” dari sang kapten Portugal.

Menunggu Keputusan FIFA

FIFA belum mengeluarkan tanda kapan keputusan final akan ditetapkan. Badan otoritas biasanya merilis putusan disipliner sekitar tiga pekan setelah jeda internasional, tetapi karena tidak ada jadwal play-off hingga Maret, kasus ini mungkin tidak diprioritaskan.

Portugal masih memimpin Grup F dengan keunggulan dua poin atas Hungaria. Kemenangan melawan Armenia akan memastikan tiket Piala Dunia sekaligus menjaga harapan Ronaldo tampil dalam turnamen keenamnya, meski bayang-bayang skorsing tetap menghantui.


liputan oleh Goalpedia.me