Legenda sepak bola Belanda dan pemenang Ballon d’Or 1987, Ruud Gullit, memberikan pembelaan tegas terhadap Jude Bellingham. Menurut Gullit, gelandang berusia 22 tahun itu adalah pemain terbaik di skuad Real Madrid saat ini dan justru menjadi “korban” dari kurangnya kontribusi rekan setimnya di fase tanpa bola.
Pembelaan ini muncul pasca kekalahan 2-1 Real Madrid dari Manchester City di Liga Champions pada 10 Desember lalu. Bellingham terlihat frustrasi saat pertandingan berakhir, yang memicu kembali kritik terhadap sikapnya. Namun, Gullit menegaskan bahwa masalah utama bukan pada Bellingham.
Dalam analisisnya di BeIN Sports, Gullit menyatakan: “Mbappe tidak banyak berkontribusi saat tidak menguasai bola. Vinicius Junior juga begitu, Rodrygo sama, sehingga banyak pemain lain harus bekerja dua kali lipat. Bellingham menjadi korban dari situasi itu.”
Gullit juga menyoroti perubahan peran Bellingham sejak kepergian Toni Kroos. “Dia tidak bisa bermain seperti dulu saat Kroos masih ada. Saat itu, tim punya keseimbangan yang baik. Kini, Bellingham adalah pemain terbaik yang mereka miliki.”
Mengenai masa depan Bellingham di timnas Inggris, Gullit menambahkan: “Bellingham pasti masuk skuad utama. Jika Thomas Tuchel tidak memilihnya, itu keputusan salah menurut saya.”
Kritik terhadap Bellingham memang bukan hal baru. Sebelumnya, pelatih Inggris Thomas Tuchel pernah menyebut perilaku Bellingham di lapangan sebagai “repulsive” atau menjijikkan, meski kemudian meminta maaf. Tuchel juga sempat tidak memanggil Bellingham untuk pertandingan internasional Oktober meski sang pemain sudah pulih dari cedera.
Usai kekalahan dari City, Bellingham sendiri angkat bicara kepada TNT Sports: “Kami masih mencoba memahami situasi di ruang ganti. Kami punya segala yang dibutuhkan untuk membalikkan keadaan. Saya yakin musim ini belum berakhir meski sedang dalam tren buruk.”
Ditanya soal dukungannya terhadap pelatih Xabi Alonso yang sedang di bawah tekanan, Bellingham menjawab: “100%. Pelatih sangat bagus, hubungan saya dengannya baik. Kami harus terima kritik, tapi terus berjuang.”
Rodrygo, pencetak gol tunggal Madrid yang dibantu Bellingham, juga menunjukkan solidaritas. “Kami tahu tekanan besar di sini. Setelah gol saya, saya peluk Xabi untuk tunjukkan kebersamaan tim. Ini periode sulit, tapi kami bersatu dengan pelatih.”
Real Madrid sedang melalui masa krusial di bawah Xabi Alonso. Tim hanya meraih dua kemenangan dari delapan laga sejak 4 November, tertinggal empat poin dari Barcelona di La Liga, dan kini berada di posisi ketujuh Liga Champions. Kekalahan kandang beruntun dari Celta Vigo dan Manchester City semakin meningkatkan tekanan pada Alonso.
Pernyataan Gullit menegaskan bahwa krisis Los Blancos bukan tanggung jawab satu orang saja, melainkan masalah kolektif yang memengaruhi performa pemain-pemain bintang di seluruh skuad.
Liputan oleh Goalpedia.me
