Ruben Amorim Singgung Media Inggris: “Masalah Terbesar Manchester United Bukan Taktik”

Ruben Amorim Singgung Media Inggris: "Masalah Terbesar Manchester United Bukan Taktik"

Ruben Amorim akhirnya buka suara soal tekanan besar yang ia hadapi di Manchester United. Dalam beberapa pekan terakhir, pelatih asal Portugal itu menjadi sasaran kritik pedas dari media Inggris dan sejumlah legenda klub, namun ia menegaskan bahwa persoalan terbesar di Old Trafford bukan soal taktik — melainkan opini publik yang membentuk persepsi negatif terhadap tim.

Kritik Pedas dari Legenda Inggris

Wayne Rooney, Gary Neville, dan Jamie Carragher secara terbuka mengecam performa buruk United di bawah asuhan Amorim setelah kekalahan 3-1 dari Brentford.
Neville menyebut hasil United “katastrofik” dan menilai Amorim kehabisan ide, sementara Rooney mengaku “tidak percaya” tim asuhan Amorim bisa bangkit karena dinilai kurang semangat dan karakter.
Carragher bahkan menyebut masa jabatan Amorim sebagai “bencana” dan menilai United seharusnya segera memutus kerja sama dengan sang pelatih.

Amorim: “Saya Tidak Bisa Mendengarkan Semua Orang”

Menanggapi kritik tersebut, Amorim menegaskan dirinya tidak terpengaruh oleh komentar eksternal.
“Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa membaca dan mendengarkan segalanya. Saya bekerja berdasarkan analisis saya sendiri, bukan opini orang lain,” ujarnya dalam konferensi pers Jumat lalu.

Ia juga menilai tekanan media Inggris jauh lebih ringan dibandingkan dengan apa yang biasa ia alami di Portugal.
“Kalian di sini sangat sopan ketika kami kalah,” katanya sambil tersenyum tipis. “Di negara saya, kekalahan bisa terasa seperti penyiksaan.”

Fokus pada Keyakinan, Bukan Tekanan

Amorim menyebut bahwa kekhawatiran utamanya bukan soal pemecatan, tetapi bagaimana opini media bisa memengaruhi kepercayaan diri pemainnya.
“Masalah terbesar saya adalah ketika para pemain mulai mempercayai kalian—media—yang mengatakan bahwa sistem kami adalah masalah. Kami harus bermain dengan cara yang sama, menang atau kalah,” tegasnya.

Pelatih 39 tahun itu juga menolak tudingan bahwa ia terlalu kaku dengan formasi 3-4-3.
“Tidak selalu seperti itu. Kami sering berubah ke 4-4-2 atau dua bek tengah. Masalahnya bukan formasi, tapi kami tidak cukup bagus dengan bola dan lembek tanpa bola,” jelasnya.

Hasil Buruk dan Momentum yang Hilang

Amorim menilai nasib buruk ikut memperburuk situasi United. Ia menyinggung kegagalan penalti Bruno Fernandes dan peluang yang terbuang di laga melawan Arsenal dan Fulham sebagai momen yang mengubah arah musim.
“Kalau dua hasil itu berbeda, kepercayaan diri tim pasti meningkat. Dalam sepak bola, kemenangan kecil bisa mengubah segalanya,” kata Amorim.

Laga Penentu di Old Trafford

Manchester United akan menghadapi Sunderland di Old Trafford pada Sabtu malam (5/10). Amorim mengakui laga ini menjadi momen krusial untuk membangkitkan moral tim.
“Kami hanya butuh satu kemenangan untuk mengembalikan harapan. Setelah itu, baru kita lihat sejauh mana proyek ini bisa berjalan,” tutupnya.

Liputan oleh Goalpedia.me