Musim 2024/25 menjadi salah satu masa tergelap Manchester United. Jika tak ingin terjerembap lebih dalam, Ruben Amorim dan jajaran manajemen wajib menyusun strategi transfer musim panas secara cermat.
“Saya bilang badai akan datang,” ucap Ruben Amorim di Old Trafford saat menutup musim buruk 2024/25. “Tapi hari baik akan tiba.”
Kutipan itu bisa saja jadi bumerang. Tapi anehnya, fans justru menyambutnya dengan tepuk tangan. Mereka sadar: pelatih anyar itu datang di tengah kekacauan warisan lama, bukan produk dari kegagalan itu sendiri.
Kini, Amorim dan petinggi klub harus mewujudkan janjinya lewat jendela transfer. Karena jika salah langkah lagi, badai yang lebih besar bisa datang.
Amorim Butuh Pemain Sesuai Filosofinya
Masalah United bukan hanya performa buruk, tapi juga ketidaksesuaian skuad dengan gaya bermain Amorim yang intens, cepat, dan dinamis. Banyak pemain terlalu lambat, terlalu statis, dan tak cukup atletis untuk mengeksekusi skema 3-4-2-1 miliknya.
Dengan anggaran transfer sebesar £100 juta ($134 juta)—yang sebagian besar sudah dipakai untuk Matheus Cunha dari Wolves—United harus cerdas, khususnya di tengah ancaman pelanggaran aturan Profit and Sustainability (PSR) Liga Primer.
Berikut ini Goalpedia.me rangkum delapan prioritas transfer utama Manchester United musim panas ini:
1. Cari Striker Haus Gol—Cepat!
Dua tahun setelah membayar £72 juta untuk Rasmus Hojlund, United masih belum punya striker No.9 yang bisa diandalkan. Hojlund hanya mencetak 10 gol dari 52 laga musim lalu.
Joshua Zirkzee dari Bologna sempat dilirik, tapi ia juga tak meyakinkan. Nama seperti Viktor Gyokeres (eks anak didik Amorim di Sporting CP) atau bahkan Patrik Schick bisa jadi solusi. Tapi perlu dicatat: absennya United dari kompetisi Eropa jadi penghalang dalam negosiasi.
2. Jual Winger Yang Tak Dibutuhkan
Bukan hanya Jadon Sancho yang masuk daftar jual, tapi juga Marcus Rashford, Antony, dan Alejandro Garnacho. Entah karena performa buruk atau konflik personal dengan pelatih, keempatnya harus dilepas demi dana segar.
Masalahnya, minat dari klub lain masih lemah. Chelsea belum tentu mau permanenkan Sancho, Rashford mahal, dan Antony belum stabil. Hanya Garnacho yang kemungkinan laku tinggi.
Matt Hargreaves, direktur negosiasi United, punya tugas berat di sini.
3. Rekrut Kiper Saingan Onana
Andre Onana tampil inkonsisten dan sering membuat blunder. Altay Bayindir, yang awalnya diharapkan bisa bersaing, justru tampil lebih buruk.
Solusi paling realistis? Jual Bayindir, pertahankan Onana sebagai starter sementara, dan rekrut satu kiper muda potensial. Bart Verbruggen (Brighton) atau Lucas Chevalier (Lille) cocok dijadikan proyek jangka panjang.
4. Putuskan Nasib Kobbie Mainoo
Banyak fans mencintai Kobbie Mainoo. Tapi Amorim tampaknya tak yakin dengan potensinya, terutama setelah sang gelandang minim menit bermain usai pulih dari cedera.
Jika United ingin menjual, harus segera dilakukan. Nilainya masih tinggi. Tapi mereka juga harus siap menerima backlash dari fans dan legenda klub seperti Gary Neville, yang sudah memperingatkan soal risiko menjual pemain akademi demi mengejar angka PSR.
5. Yakinkan Bruno Fernandes Bertahan
Meski Al-Hilal siap menggoda dengan gaji tiga kali lipat dan tawaran £80 juta, Fernandes masih punya nilai strategis tinggi bagi Amorim.
Sang pelatih menyebut Fernandes sebagai elemen kunci dalam proyek jangka panjang. Kini, tugas Amorim adalah membuat Bruno yakin: bertahan di Old Trafford lebih baik daripada mengejar kekayaan di Timur Tengah.
6. Sekolahkan Chido Obi ke Championship
Chido Obi, striker muda berbakat, belum siap untuk panggung utama. Fisiknya belum matang, mentalnya masih goyah.
Solusi terbaik: pinjamkan ke klub Championship agar dapat jam terbang reguler. Kasus sukses seperti Amad Diallo di Sunderland bisa jadi contoh.
7. Perpanjang Kontrak Harry Maguire
Dari bahan lelucon jadi pilar pertahanan—itulah transformasi Harry Maguire musim ini. Meski bukan starter utama, ia tampil solid dan bisa main sebagai bek tengah dalam skema tiga bek.
United harus segera ajukan kontrak baru berdurasi 2 tahun dengan gaji lebih rendah. Pengaruh positifnya di ruang ganti juga patut dipertahankan.
8. Ucapkan Terima Kasih dan Selamat Tinggal ke Luke Shaw
Setelah 11 tahun di klub, waktunya Luke Shaw pergi. Cedera berkepanjangan dan performa menurun membuatnya lebih sering di ruang perawatan ketimbang di lapangan.
Meski sempat bangkit di era Solskjaer, Shaw tak bisa lagi diandalkan. Klub butuh pemain yang konsisten tampil, bukan nama besar yang tak bisa menjaga kebugaran.
Penutup: Musim Panas Penentu Masa Depan
Manchester United tak bisa lagi asal beli atau tebang pilih pemain. Setiap keputusan transfer kali ini harus sesuai visi Amorim dan mendukung struktur jangka panjang.
Jika Bruno bertahan, striker haus gol direkrut, dan pemain ‘beban’ disingkirkan, jalan terang bisa terbuka. Tapi jika gagal, badai bisa datang lagi—dan kali ini mungkin menghancurkan segalanya.
Ikuti terus perkembangan bursa transfer Setan Merah hanya di Goalpedia.me – tempatnya gosip, analisis, dan update eksklusif sepakbola dunia!