Persaingan papan atas Liga Primer musim 2025/26 mengalami pergeseran signifikan. Aston Villa tak lagi bisa dipandang sebagai kejutan musiman. Kemenangan dramatis 3-2 atas West Ham United di London Stadium menjadi sinyal kuat bahwa tim asuhan Unai Emery siap terlibat langsung dalam perburuan gelar bersama Arsenal dan Manchester City.
Gol-gol penentu dari Morgan Rogers bukan hanya memastikan tiga poin, tetapi juga mempertegas identitas baru Villa sebagai tim dengan mental pemenang. Mereka kini nyaman di posisi ketiga klasemen, unggul lima poin dari Chelsea, dan hanya terpaut tiga angka dari puncak.
Kemenangan yang Mengubah Narasi
Akhir pekan ini menjadi momen penting dalam dinamika persaingan. Arsenal, Manchester City, dan Aston Villa sama-sama meraih kemenangan, namun dengan cerita yang berbeda. Arsenal menang dengan susah payah, City tampil efisien meski tidak dominan, sementara Villa menunjukkan daya juang luar biasa lewat kebangkitan dari ketertinggalan.
Villa membalikkan keadaan berkat dua gol Rogers, termasuk satu tendangan jarak jauh spektakuler yang langsung menjadi pembeda. Hasil ini mempertegas pemisahan antara tiga besar dengan para pesaing di bawahnya. Chelsea kini tertinggal cukup jauh, sementara Villa justru menatap ke atas dengan penuh percaya diri.
Morgan Rogers, Faktor X Aston Villa
Performa Morgan Rogers menjadi sorotan utama. Ia perlahan bertransformasi dari pemain potensial menjadi sosok penentu. Dalam tim yang ingin bersaing di level tertinggi, kehadiran pemain yang mampu menciptakan momen krusial sangat vital—dan Rogers mulai mengisi peran tersebut.
Villa kini mencatatkan 10 kemenangan dari 11 laga terakhir Liga Primer. Lebih penting lagi, mereka mampu menang bahkan saat performa tidak sepenuhnya dominan. Ciri khas tim juara sering kali terletak pada kemampuan “menang jelek”, dan Villa mulai menunjukkan karakter itu.
Klasemen Liga Primer (Pekan 16)
- Arsenal – 36 poin
- Manchester City – 34 poin
- Aston Villa – 33 poin
- Chelsea – 28 poin
Manchester City dan Ancaman Haaland
Di sisi lain, Manchester City kembali memperlihatkan aura “tak terhindarkan”. Meski sempat kesulitan, dua gol Erling Haaland memastikan kemenangan penting. Haaland kini telah mengoleksi 17 gol liga musim ini dan menembus 101 gol Liga Primer sepanjang kariernya—angka yang mendekatkannya pada deretan legenda.
City yang bisa tetap menang meski tidak berada di performa terbaik adalah mimpi buruk bagi para rival. Pengalaman mereka dalam perebutan gelar, ditambah ketajaman Haaland, membuat pasukan Pep Guardiola kembali terlihat sebagai mesin yang sulit dihentikan.
Arsenal Masih di Puncak, Namun Mulai Rawan
Arsenal memang masih memimpin klasemen, tetapi performa mereka mulai memunculkan tanda tanya. Kemenangan atas Wolves harus diraih lewat dua gol bunuh diri, sebuah indikasi bahwa dominasi mereka tidak sekuat sebelumnya.
Di tengah tekanan dari City dan Villa, The Gunners tak bisa terus bergantung pada margin tipis dan keberuntungan. Jika level permainan tidak segera meningkat, posisi puncak bisa dengan cepat berpindah tangan.
Tiga Besar Mulai Menjauh
Dengan selisih lima hingga delapan poin dari Chelsea, Arsenal, City, dan Villa kini membentuk kelompok elite tersendiri. Jika tren ini berlanjut, perebutan gelar sangat mungkin mengerucut menjadi persaingan tiga tim saja.
Bagi Villa, jarak dengan peringkat keempat memberi rasa aman. Fokus mereka kini bukan lagi sekadar bertahan di zona Liga Champions, melainkan benar-benar menantang dua raksasa yang telah lama mendominasi.
Ujian Sesungguhnya di Periode Natal
Periode Natal dan Tahun Baru akan menjadi penentu arah musim. Aston Villa menghadapi jadwal paling berat: menjamu Manchester United, lalu bertandang ke markas Chelsea dan Arsenal. Jika mampu melewati rangkaian ini dengan hasil positif, status mereka sebagai penantang gelar akan sepenuhnya tervalidasi.
Arsenal dan City juga menghadapi jadwal padat, namun di atas kertas City memiliki lintasan yang sedikit lebih ringan. Periode ini berpotensi mengubah peta klasemen secara drastis sebelum pergantian tahun.
Yang jelas, Liga Primer kini memasuki fase balapan tiga kuda pacu. Aston Villa telah membuktikan bahwa mereka bukan lagi penggembira. Mereka hadir, konsisten, dan siap bertarung sampai garis akhir.
liputan oleh Goalpedia.me
