IFAB Pertimbangkan Aturan Baru Penalti & VAR Jelang Piala Dunia 2026

IFAB Pertimbangkan Aturan Baru Penalti & VAR Jelang Piala Dunia 2026

Jelang Piala Dunia 2026, Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB) dikabarkan tengah mengkaji sejumlah revisi penting dalam regulasi permainan. Fokus utama perubahan ini adalah pada aturan penalti serta perluasan kewenangan Video Assistant Referee (VAR), yang dinilai bisa membawa dampak besar bagi wajah sepakbola modern.

VAR Bisa Intervensi Sepak Pojok & Kartu Kuning Kedua

Menurut laporan dari The Times, IFAB sedang meninjau kemungkinan VAR diberi otoritas untuk mengintervensi keputusan sepak pojok jika ternyata keputusan tersebut keliru. Wewenang tambahan ini dinilai penting demi memastikan akurasi dalam situasi bola mati.

Namun yang paling memicu kontroversi adalah wacana pemberian kuasa kepada VAR untuk ikut campur dalam keputusan kartu kuning kedua. Selama ini, keputusan kartu kuning dinilai bersifat subjektif dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab wasit utama. Oleh karena itu, banyak pihak menilai usulan ini berisiko membuka terlalu banyak ruang interpretasi teknologi terhadap keputusan yang seharusnya berbasis intuisi lapangan.

Rebound Penalti Bisa Dihapus

Salah satu perubahan paling drastis yang tengah dibahas adalah soal penalti. IFAB mempertimbangkan aturan di mana bola langsung dianggap mati begitu penalti gagal—baik ditepis kiper atau membentur mistar gawang. Artinya, tidak ada peluang untuk mencetak gol dari bola pantul (rebound). Jika diterapkan, ini akan mengubah dinamika penalti secara fundamental dan memaksa tim untuk lebih efektif dalam eksekusi awal.

Proses dan Potensi Implementasi

Semua wacana ini masih dalam tahap evaluasi dan akan dibicarakan lebih mendalam dalam rapat tahunan IFAB pada November mendatang. Jika disepakati, maka perubahan akan disahkan secara resmi pada rapat umum Maret 2026 dan mulai diberlakukan per 1 Juni 2026—hanya beberapa minggu sebelum Piala Dunia dimulai di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Kekhawatiran Akan Perlambatan Permainan

Meskipun IFAB ingin memperluas fungsi VAR, mereka juga menyadari potensi negatifnya. Salah satu fokus utama mereka adalah menjaga ritme permainan. Oleh karena itu, keputusan VAR diharapkan tetap diambil dalam waktu singkat agar laga tetap berjalan lancar tanpa gangguan yang berlebihan.

Apa Selanjutnya?

Penggemar sepakbola kini menanti hasil rapat tersebut dengan antusias sekaligus cemas. Perubahan-perubahan ini diyakini bisa menciptakan perdebatan panjang, baik di level profesional maupun di kalangan suporter. Apa pun hasilnya nanti, jelas bahwa sepakbola sedang bergerak menuju era yang makin sarat teknologi.

liputan oleh Goalpedia.me

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *