Pep Guardiola akhirnya membuka isi percakapan intensnya dengan Erling Haaland usai keduanya terlibat momen panas di tepi lapangan, tepat setelah Manchester City memastikan kemenangan dramatis 3-2 atas Leeds di Etihad Stadium. Haaland gagal mencetak gol ke-100 Liga Primer, sementara City sukses mengamankan tiga poin penting.
Foden Menjadi Penentu Saat City Bangkit
Situasi kurang stabil menyusul dua kekalahan beruntun membuat City wajib menang. Mereka memulai laga dengan baik melalui gol Phil Foden dan Josko Gvardiol. Namun Leeds bangkit lewat Dominic Calvert-Lewin dan Lukas Nmecha hingga skor berimbang.
Drama terjadi pada masa tambahan waktu. Foden kembali menjadi penyelamat ketika akselerasinya dari sisi lapangan diakhiri tembakan terarah yang menembus gawang Lucas Perri. Gol itu memastikan City duduk di peringkat kedua klasemen, empat poin di belakang Arsenal menjelang laga besar The Gunners melawan Chelsea.
Haaland Harus Menunda Rekor Gol ke-100 Liga Primer
Haaland menjalani sore yang penuh frustrasi. Penyerang berusia 25 tahun itu, meski menjadi top skor liga musim ini, gagal mencetak gol dalam 90 menit melawan mantan klub sang ayah. Kesempatan menorehkan gol ke-100 Liga Primer pun tertunda.
Setelah peluit akhir, Haaland tampak berdialog keras dengan Guardiola. Sang pemain sempat mencoba menjauh, sebelum Guardiola merangkulnya dua kali. Ketegangan pun mencair ketika keduanya tersenyum setelah percakapan selesai.
Penjelasan Guardiola Soal Percakapan dengan Haaland
Guardiola kemudian membeberkan topik yang ia bahas dengan bintang Norwegia itu.
“Kami hanya berbicara soal istirahat. Dia akan melakukannya di pertandingan berikutnya,” ujar Guardiola kepada BBC Sport.
Menurutnya, Haaland membutuhkan pengelolaan menit bermain lebih hati-hati.
“Dia punya tubuh besar. Istirahat itu bukan hanya soal kaki, tapi juga kepala. Kami sangat membutuhkannya.”
Haaland sendiri menuliskan pesan singkat di Instagram: “Tidak mudah hari ini tapi kami tidak pernah menyerah!”
Guardiola Puji Foden yang Kembali Jadi Penyelamat
Guardiola menyebut dirinya “lega” setelah Foden menjadi penentu. Ia menilai City seharusnya mengunci laga lebih cepat.
“Babak pertama tidak berada di level terbaik, tapi peluang kami cukup untuk mengakhiri laga,” katanya.
Ia juga menyoroti perubahan taktik Leeds yang mempersulit City.
“Lalu mereka mengubah sistem menjadi 5-3-2 dan kami kebobolan dua gol. Tapi tim bereaksi dengan sangat baik. Masuknya Omar dan Cherki memberi kami variasi di kotak penalti.”
Guardiola menutup dengan memuji kualitas Foden:
“Pada akhirnya, itu kualitas Phil lagi. Dia pemain dengan bakat spesial.”
City kini bersiap menghadapi jadwal padat: bertandang ke Fulham, menjamu Sunderland, lalu melawat ke markas Real Madrid pada 10 Desember di Liga Champions.
liputan oleh Goalpedia.me
