Perjalanan Gilberto Mora dalam setahun terakhir terasa seperti kisah yang terlalu cepat untuk dipercaya. Dari pemain muda di akademi Club Tijuana, ia kini menjelma menjadi salah satu talenta paling menjanjikan di sepak bola dunia, bahkan dijuluki “Iniesta Baru”.
Awal Perjalanan
Mora lahir di Tuxtla Gutierrez pada 14 Oktober 2008. Dengan darah sepak bola yang diwariskan ayahnya, mantan pemain Toluca dan Puebla, ia bergabung dengan Tijuana sejak belia. Bakatnya melesat ketika tampil bersama tim U-19 di usia 14 tahun, hingga akhirnya mendapat kepercayaan pelatih Juan Carlos Osorio untuk menembus skuad utama.
Debutnya di Liga MX pada usia 15 tahun 10 hari langsung mencetak sejarah: pemain termuda Tijuana sekaligus pemberi assist termuda. Tak butuh waktu lama, ia mencetak gol penentu kemenangan atas Leon, memecahkan rekor pencetak gol termuda sepanjang masa Liga MX.
Bersinar di Timnas
Keberanian dan kreativitasnya menarik perhatian Javier Aguirre. Mora dipanggil ke skuat Piala Emas 2025, menjadi debutan termuda Meksiko. Assist briliannya untuk Raul Jimenez di semifinal kontra Honduras menjadi sorotan. Di final melawan Amerika Serikat, ia tampil matang dengan akurasi umpan 93 persen, membantu Meksiko meraih gelar dengan status sebagai pemain termuda yang menjuarai turnamen antarnegara.
Perhatian Eropa
Prestasi tersebut langsung membuat klub-klub besar bergerak. Barcelona pernah menawarkan trial, Manchester City mengirim pemandu bakat, sementara Real Madrid disebut-sebut siap menunggu Mora hingga berusia 18 tahun untuk mengikatnya dengan kontrak resmi.
Menurut banyak pengamat, Mora punya kualitas teknis yang jarang dimiliki pemain seusianya: penguasaan bola rapat, kemampuan dua kaki, serta visi permainan tinggi. Osorio bahkan menyebut Mora punya kontrol putar yang mengingatkan pada Andres Iniesta.
Ruang untuk Berkembang
Meski begitu, Aguirre menilai Mora masih perlu memperkuat fisiknya dan meningkatkan pengambilan keputusan di sepertiga akhir. Faktor usia jelas memberi waktu baginya untuk berkembang, apalagi kini ia sudah jadi sosok kunci di Tijuana dan kerap dibandingkan dengan bintang muda lain seperti Lamine Yamal.
Masa Depan
Impian Mora cukup jelas: bermain di Eropa dan mengangkat trofi bersama klub besar. Real Madrid menjadi destinasi favoritnya, mengikuti jejak legenda Meksiko Hugo Sanchez dan Javier ‘Chicharito’ Hernandez. Jika konsisten, bukan mustahil ia bergabung dengan Los Blancos pada 2027 saat berusia 18 tahun.
Nama Mora kini bukan sekadar prospek, melainkan simbol harapan baru bagi sepak bola Meksiko.
Liputan oleh Goalpedia.me
