Manchester City kembali menunjukkan pola yang mulai terasa familiar musim ini: dominan, goyah, kemudian diselamatkan oleh aksi individual. Dalam kemenangan tipis 3-2 atas Leeds United di Etihad Stadium, Phil Foden berdiri sebagai sosok kunci yang menjaga City tetap berada di jalur persaingan gelar, sekaligus menutupi celah yang kembali muncul dalam performa tim.
Laga ini menggambarkan dua versi City dalam satu malam. Babak pertama berjalan sesuai skenario, dengan permainan mengalir dan peluang tercipta nyaris tanpa henti. Tetapi usai jeda, ritme itu runtuh dan Leeds memanfaatkan keterpurukan City secara maksimal. Drama di masa injury time menjadi penentu, dan City lolos dari jebakan yang mereka ciptakan sendiri.
Foden Ambil Alih Peran Penentu
Dalam pertandingan ketika Erling Haaland hampir tak terlihat kontribusinya, Foden justru tampil luar biasa. Ia mencetak dua gol krusial—gol cepat sebelum satu menit babak pertama berlalu, serta penentu kemenangan di detik-detik akhir. Keduanya menegaskan kapasitas Foden sebagai pemecah kebuntuan ketika sistem tidak berjalan.
Tambahan gol tersebut membawa Foden melewati torehan David Beckham dalam daftar pencetak gol Liga Primer Inggris, memperkuat statusnya sebagai gelandang serang yang semakin efektif seiring bertambahnya pengalaman. Pep Guardiola pun memuji ketajamannya, menyebut kualitas finishing Foden sebagai salah satu senjata paling stabil yang dimiliki City saat ini.
Musim lalu Foden mengalami periode penurunan performa. Namun performa melawan Leeds menjadi sinyal bahwa ia kembali menemukan bentuk terbaiknya, sekaligus memberikan alternatif nyata ketika Haaland mengalami laga-laga yang sulit.
City Melempem Setelah Dominan Total
Kontras antara dua babak menjadi bahan evaluasi besar. City mencatat xG tinggi di babak pertama, menunjukkan kontrol penuh yang menghasilkan peluang berkualitas besar. Namun hal tersebut berubah drastis setelah istirahat. Leeds tak hanya menekan, tetapi juga menciptakan peluang yang membuat City kewalahan.
Penurunan performa babak kedua bukan kasus tunggal musim ini. Guardiola sudah menyoroti masalah tersebut sejak awal musim, dan data menunjukkan tren yang konsisten: City jauh lebih kuat di 45 menit pertama dibandingkan 45 menit berikutnya. Jika masalah ini tidak segera teratasi, City berpotensi kehilangan poin berharga di momen-momen penting.
Perubahan Taktik Leeds yang Menguji City
Keberanian Daniel Farke dalam mengubah formasi menjadi 5-3-2 dan memasukkan Dominic Calvert-Lewin terbukti efektif. Duo penyerang fisik Leeds memaksa Ruben Dias dan Josko Gvardiol bekerja ekstra keras dalam situasi satu lawan satu. Farke memindahkan momentum laga hanya dalam hitungan menit, dan gol cepat di awal babak kedua memberi Leeds keyakinan.
Guardiola sampai harus memanfaatkan jeda singkat akibat cedera kiper lawan untuk memberikan instruksi baru kepada skuadnya. Meski City akhirnya berhasil keluar dari tekanan, laga ini menunjukkan blueprint yang bisa dipakai lawan-lawan lain untuk menguji stabilitas mereka.
Tekanan di Klasemen Belum Berkurang
Tiga poin ini membawa City naik ke posisi kedua, mempersempit jarak dengan Arsenal. Namun dengan Arsenal yang masih menyimpan satu pertandingan lebih banyak, City tetap berada dalam posisi mengejar. Setiap kesalahan bisa mengubah situasi di papan atas secara drastis mengingat ketatnya persaingan musim ini.
Secara matematis, kemenangan ini menjaga City tetap relevan. Namun secara performa, masih banyak hal yang harus dibenahi jika mereka ingin menjaga peluang mempertahankan gelar.
Kualitas Individu Menjadi Penyelamat
City kembali diselamatkan oleh momen individual Foden, sementara sistem kolektif mereka belum menunjukkan konsistensi penuh. Ini menjadi pengingat bahwa meski memiliki kedalaman skuad, City tidak lagi berada di level stabil seperti musim-musim sebelumnya.
Foden menawarkan harapan dan inspirasi, tetapi ketidakstabilan babak kedua tetap menjadi ancaman serius. Jika City ingin tetap kompetitif hingga akhir musim, mereka harus menemukan cara untuk menjaga intensitas dan fokus selama 90 menit penuh.
liputan oleh Goalpedia.me
