Manchester United gagal menutup musim bencana mereka dengan trofi. Kalah 1-0 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa, pelatih Ruben Amorim langsung menyatakan siap angkat kaki dari Old Trafford — tanpa kompensasi sekalipun.
⚽ Final Buruk, Musim Lebih Buruk
Bertempat di San Mames, Kamis (22/5) dini hari WIB, United tampil lesu, tak bertaji, dan kehilangan arah. Gol semata wayang dari Brennan Johnson di akhir babak pertama cukup untuk memastikan Spurs meraih trofi besar pertama mereka dalam 17 tahun. Sebaliknya, bagi Amorim dan Setan Merah, ini jadi simbol kegagalan musim yang tak kunjung berhenti memburuk.
🗣️ Pernyataan Blak-blakan Ruben Amorim
Pasca-laga, Ruben Amorim tak lagi berputar-putar soal masa depannya. Dalam konferensi pers, ia berkata:
“Jika dewan klub dan para suporter memutuskan saya bukan orang yang tepat, besok saya akan pergi tanpa kompensasi. Tapi saya tidak akan mundur.”
Ia menegaskan bahwa timnya sebenarnya bermain lebih baik:
“Kami memang tidak tampil sempurna hari ini, tapi kami lebih baik dari lawan. Kami hanya tidak mencetak gol. Ada hari-hari di mana kami bermain buruk — hari ini bukan salah satunya.”
Tapi tentu, hasil akhir berkata lain. Trofi lepas, tiket Liga Champions hilang, dan tekanan kini makin membesar.
📉 Krisis Tak Berujung di Old Trafford
Sejak Ruben Amorim mengambil alih dari Erik ten Hag pada November lalu, United tak pernah benar-benar membaik. Mereka masih terdampar di posisi ke-16 Liga Primer Inggris — zona papan bawah yang tak pernah terbayangkan bagi klub sekelas ini.
Sementara itu, Tottenham justru berhasil mencuri momen. Tim yang juga mengalami musim naik-turun ini kini tersenyum lebar. Mereka menutup musim dengan trofi Liga Europa dan tiket Liga Champions, menggeser United yang sebelumnya satu tingkat di atas mereka.
🔥 Old Trafford Siap ‘Mendidih’
Laga pamungkas musim ini akan digelar Minggu (25/5), saat Manchester United menjamu Aston Villa di Old Trafford. Namun alih-alih perayaan akhir musim, yang bisa terjadi adalah atmosfer panas dan sorakan kekecewaan dari suporter sendiri.
Dengan peluang finis di zona degradasi masih mengintai secara matematis, dan trofi sudah melayang, Amorim harus memutuskan — tetap bertahan dan menantang badai, atau angkat kaki sebelum badai makin parah.
📌 Catatan Goalpedia.me
Manchester United sedang tenggelam, dan Ruben Amorim ikut terseret arus. Final Liga Europa jadi pukulan terakhir — dan Amorim tahu itu. Pernyataan “besok saya akan pergi” bukan sekadar emosi sesaat, melainkan sinyal kuat bahwa masa baktinya di Old Trafford nyaris tamat.
Trofi gagal, performa buruk, suporter murka. Apakah dewan klub akan menepuk pundaknya dan bilang, “Terima kasih, selamat jalan”? Atau mereka masih percaya pada proyek Amorim?