Gelombang baru dalam politik Barcelona kembali mencuat setelah Victor Font melontarkan janji kampanye yang langsung mencuri perhatian. Calon presiden Barcelona itu menegaskan bahwa tindakan pertama yang akan ia lakukan bila memenangkan pemilu 2026 adalah menghubungi Lionel Messi—sebuah langkah simbolis yang mengirim pesan kuat tentang arah klub yang ingin ia bangun. Kunjungan Messi baru-baru ini ke Camp Nou yang tengah direnovasi semakin memicu spekulasi mengenai kemungkinan reuni, setidaknya dalam kapasitas non-olahraga.
Karier megah Messi dan bayang-bayang pulang kampung
Messi, yang besar di La Masia dan debut di tim utama pada 2004, membangun dinasti emas selama 17 tahun di Camp Nou. Era Pep Guardiola memolesnya menjadi poros permainan modern lewat peran false nine, membawa Barcelona ke dominasi Eropa dan Spanyol. Sepuluh gelar La Liga dan empat trofi Liga Champions menjadi tonggak kejayaan, sementara Messi mengemas tujuh Ballon d’Or selama periode Barcelona.
Kepergiannya pada 2021 terjadi bukan karena kehendak, melainkan keterbatasan finansial klub. PSG menjadi tujuan sementara sebelum Messi berlabuh di Inter Miami pada 2023 dalam kontrak panjang hingga 2028. Tapi unggahan emosional Messi dari Camp Nou pekan lalu membuka kembali percakapan tentang “bab terakhir” yang belum pernah ia dapatkan di Barcelona.
“Saya berharap suatu hari bisa kembali, bukan hanya untuk perpisahan,” katanya.
Janji kampanye yang mencolok dari Font
Dalam wawancara dengan Mundo Deportivo, Font tidak ragu menyebut Messi sebagai sosok yang harus dikembalikan ke Barcelona—meskipun bukan sebagai alat politik. Ia menegaskan bahwa kontak pertama setelah terpilih nanti akan langsung ditujukan kepada sang legenda.
“Hal pertama yang akan saya lakukan setelah menjadi presiden adalah menghubungi Messi. Itu panggilan pertama saya,” ujar Font. Ia juga menuduh Joan Laporta sebelumnya telah “memanfaatkan” Messi untuk kepentingan pemilihan, sebuah langkah yang menurutnya tidak menghormati ikon klub tersebut.
Font menegaskan bahwa Messi harus dilibatkan sebagai aset klub, bukan sebagai alat kampanye: “Kita perlu berbicara dengan semua yang bisa membantu masa depan Barcelona. Tapi kita juga harus menghormati mereka. Yang pasti, keputusan pertama saya adalah menghubungi Leo.”
Serangan langsung terhadap Laporta
Pertarungan menuju pemilihan presiden Barcelona 2026 semakin panas. Font telah mengumumkan pencalonannya dan mendapat dukungan publik dari Xavi Hernandez—sebuah dukungan yang langsung memperkuat posisinya. Menjelang masa kampanye, Font kembali melayangkan kritik tajam kepada Laporta, termasuk tudingan bahwa dewan saat ini menyembunyikan kerugian sebesar €80 juta dan proses tidak transparan dalam penunjukan Limak sebagai pelaksana renovasi Camp Nou.
Janji Laporta pada pemilu 2021 untuk mempertahankan Messi juga kembali dibuka. Kegagalan memenuhi janji tersebut membuatnya terus dihantui kritik dari mantan direktur klub, termasuk Xavier Vilajoana yang menyebutnya “berbohong” kepada publik.
Font menambahkan bahwa Messi bukan hanya ikon, melainkan elemen yang harus menjadi bagian dari masa depan Barcelona:
“Memasang patungnya tidak cukup. Kita perlu mengembalikan Messi dalam peran yang ia inginkan dan yang membuat para pendukung bahagia.”
Laporta vs Font: Jalan menuju keputusan besar
Dengan Laporta yang masih bergelut dengan masalah finansial, proyek Camp Nou yang belum rampung, serta isu pendaftaran pemain, dinamika pemilihan presiden 2026 tampak semakin kompleks. Para anggota klub akan menentukan apakah era Laporta layak diperpanjang atau apakah Barcelona harus menyongsong perubahan melalui Victor Font.
Di sisi lapangan, Hansi Flick dan skuadnya bersiap melakoni laga pertama mereka di Camp Nou setelah lebih dari dua tahun ketika menghadapi Athletic Bilbao pada Sabtu (22/11) malam WIB—sebuah momen simbolis di tengah hiruk-pikuk politik klub.
liputan oleh Goalpedia.me
