Menjadi kapten dalam sebuah tim sepak bola bukan sekadar simbol kehormatan. Ban kapten yang melingkar di lengan pemain menandakan tanggung jawab besar — memimpin, memberi contoh, dan menjaga semangat tim di lapangan. Namun, satu hal menarik yang jarang disadari banyak orang: hampir semua kapten di dunia mengenakan ban kapten di lengan kiri. Mengapa demikian?
Mengapa ban kapten biasa dipakai di lengan kiri
Menurut Football Handbook, kebiasaan ini lebih bersifat praktis ketimbang aturan baku. Sebagian besar pesepakbola adalah pengguna tangan kanan (right-handed). Dengan begitu, akan lebih mudah bagi mereka untuk memasang atau menyesuaikan ban kapten di lengan kiri tanpa bantuan orang lain.
Selain itu, ada alasan visual: sebagian besar kamera siaran langsung biasanya memusatkan fokus dari sisi kanan pemain, sehingga ban yang berada di lengan kiri lebih mudah terlihat penonton di layar.
Tidak semua kapten mengikuti kebiasaan itu
Meski umum dipakai di kiri, tidak ada aturan resmi FIFA atau asosiasi sepak bola dunia yang mewajibkannya. Sejumlah pemain justru memilih memakai ban kapten di lengan kanan.
Contohnya, Alessandro Del Piero kerap mengenakan ban di tangan kanan saat membela Juventus dan tim nasional Italia. Begitu pula Neymar ketika memperkuat Brasil, serta Yaya Touré saat masih bermain untuk Manchester City.
Alasan mereka beragam — mulai dari kenyamanan pribadi hingga faktor superstisi (keberuntungan). Beberapa pemain merasa pergerakan mereka lebih bebas jika ban berada di lengan non-dominan, sementara yang lain menganggap sisi tertentu membawa hoki tersendiri.
Kesimpulan
Jadi, pemakaian ban kapten di lengan kiri bukan karena aturan tertulis, melainkan tradisi praktis yang terbentuk dari kebiasaan mayoritas pemain. Meski begitu, pilihan tetap kembali kepada sang kapten — selama ban itu dikenakan dengan benar dan terlihat jelas oleh wasit.
Liputan oleh Goalpedia.me
