Isu masa depan Mohamed Salah kembali memanas. Penyerang andalan Liverpool itu kini disebut-sebut berpotensi menutup kisah panjangnya di Anfield dan membuka lembaran baru dengan kembali ke Serie A. Wacana tersebut mencuat di tengah hubungan yang dinilai merenggang antara Salah dan klub, terutama setelah sang pemain secara terbuka melontarkan kritik kepada pelatih Arne Slot.
Meski sempat tersingkir dari sorotan, Salah kembali tampil saat Liverpool menghadapi Brighton pada akhir pekan lalu. Kehadirannya langsung terasa, dengan kontribusi assist yang membantu The Reds mengamankan kemenangan, sekaligus meredam sementara rumor ketegangan internal.
Kembali Turun ke Lapangan Setelah Polemik
Laga kontra Brighton menjadi penampilan pertama Salah sejak komentarnya usai hasil imbang melawan Leeds United awal Desember lalu. Kala itu, pemain timnas Mesir tersebut mengaku merasa “dikorbankan” oleh keputusan klub dan pelatih, yang kemudian berujung pada absennya ia dari skuad Liga Champions melawan Inter Milan.
Situasi tersebut memicu spekulasi luas mengenai kemungkinan kepergiannya pada bursa transfer Januari, terlebih dengan ketertarikan yang terus datang dari klub-klub Liga Arab Saudi. Namun Slot kembali memasukkan Salah ke dalam skuad dan menegaskan bahwa peran sang bintang masih sangat penting.
“Dia selalu berbahaya. Kehadirannya membuat perbedaan,” ujar Slot. Menurutnya, keputusan memainkan Salah kembali adalah hal yang mudah, seraya menegaskan bahwa urusan internal tetap dijaga di ruang ganti.
Italia Kembali Jadi Opsi Realistis
Di tengah ketidakpastian ini, legenda Liverpool Dietmar Hamann melempar pandangan berbeda. Ia menilai Serie A bisa menjadi tujuan paling masuk akal bagi Salah jika akhirnya memilih hengkang. Bukan tanpa alasan, mengingat Salah pernah merumput bersama Fiorentina dan AS Roma sebelum bersinar di Liverpool sejak 2017.
Hamann menilai, jika ketegangan terus berlanjut dan Salah sulit menerima peran yang tidak selalu sebagai starter, perpisahan bisa menjadi solusi terbaik. Menurutnya, Liga Italia masih menawarkan ruang bagi pemain berpengalaman untuk tetap tampil di level tinggi, seperti yang telah ditunjukkan Inter Milan dalam beberapa musim terakhir.
Dukungan dari Ruang Ganti
Di sisi lain, kapten Liverpool Virgil van Dijk secara terbuka berharap Salah tetap bertahan. Ia menyebut Salah sebagai salah satu pemimpin penting di tim dan menegaskan keinginannya untuk terus bermain bersama sang penyerang. Namun Van Dijk juga mengakui bahwa keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan Salah dan klub.
Isyarat Emosional dan Tanda Tanya Masa Depan
Spekulasi kian berkembang setelah analis bahasa tubuh Darren Stanton menilai ekspresi Salah usai laga melawan Brighton sarat emosi. Menurutnya, gestur dan raut wajah Salah mencerminkan perasaan perpisahan, seolah sang pemain menyadari bahwa momen tersebut bisa menjadi yang terakhir di Anfield.
Untuk saat ini, Salah belum memberikan keputusan final. Fokus terdekatnya adalah membela Mesir di ajang Piala Afrika. Namun seiring waktu berjalan, masa depan sang bintang tetap menjadi tanda tanya besar—bertahan di Liverpool, mencoba tantangan baru di Arab Saudi, atau kembali ke Serie A yang pernah menjadi bagian penting dalam perjalanan kariernya,
liputan oleh Goalpedia.me
