Di Tengah Keheningan Subuh, Sebuah Kabar Menggetarkan Datang untuk Rizky Ridho

Di Tengah Keheningan Subuh, Sebuah Kabar Menggetarkan Datang untuk Rizky Ridho

Tanpa diduga, kabar besar menghampiri bek Persija Jakarta, Rizky Ridho, pada waktu yang nyaris tidak terbayangkan. Gol jarak jauhnya yang mendunia resmi masuk nominasi FIFA Puskas Award—sebuah tonggak baru bagi sepakbola Indonesia.

Pemain berusia 24 tahun itu kini menuliskan sejarah sebagai pesepakbola pertama dari Tanah Air yang menembus daftar elit penghargaan gol terbaik dunia. Namanya terpajang sejajar dengan Cristiano Ronaldo, Zlatan Ibrahimovic, hingga Mohamed Salah—pendamping yang sebelumnya hanya bisa ia lihat lewat layar kaca.

Gol yang melambungkan namanya terjadi dalam laga Liga 1 melawan Arema FC pada 9 Maret 2025. Sebuah serangan lawan yang ia potong berubah menjadi keputusan instingtif melepas tendangan dari tengah lapangan. Bola melambung panjang, melewati jangkauan kiper, dan berakhir menjadi salah satu momen paling ikonik musim itu.

Kabar Besar yang Hadir dengan Cara Sederhana

Alih-alih pemberitahuan resmi dari agen atau klub, kabar nominasi itu pertama kali ia terima melalui pesan dari orang tuanya sesaat setelah bangun untuk menjalankan ibadah subuh. Ridho mengaku sempat mengira itu hanya candaan. Barulah ketika ia bangun lagi beberapa jam kemudian dan melihat ponselnya dipenuhi notifikasi, ia menyadari bahwa kabar itu benar adanya.

Momen tersebut menegaskan betapa pentingnya keluarga dalam perjalanan kariernya. Ridho menyebut doa dan dukungan mereka sebagai fondasi yang membuatnya tetap stabil meski kini mendapat sorotan global.

Gol Spektakuler di Tengah Tekanan

Kala itu Persija hanya bermain dengan sembilan pemain. Dalam tekanan besar, Ridho melakukan intersep dan menggiring bola hingga garis tengah. Ia sempat ragu untuk terus maju, namun melihat kiper lawan terlalu maju, ia mengambil keputusan cepat.

Tendangan spekulatif itu melesat sempurna. Bahkan Ridho tidak langsung tahu bahwa tendangannya masuk hingga rekan-rekannya di bench berteriak gembira.

Pengakuan Dunia dan Sikap Rendah Hati

Masuk nominasi Puskas Award menjadi pengingat bahwa pemain Indonesia mampu bersaing secara global. Ridho mengaku tersanjung namun tidak ingin berpuas diri. Ia terus mempelajari permainan bek-bek Eropa dan menjadikan penghargaan ini sebagai motivasi untuk berkembang.

Peran Jordi Amat dan Lingkungan yang Mendukung

Ridho menyebut bahwa salah satu inspirasinya adalah Jordi Amat, rekan setim yang pernah mencetak gol dari situasi serupa. Pengalaman Amat bermain di Eropa memberi banyak pengaruh dalam cara Ridho melihat permainan. Lingkungan yang suportif di klub maupun timnas menjadi energi tambahan yang membentuk mentalitas dan keberaniannya.

Fokus pada Masa Depan

Meski nominasi ini merupakan pencapaian besar, Ridho memilih untuk tetap fokus pada target tim. Ia ingin membawa Persija meraih trofi dan berharap bisa berkontribusi lebih besar bagi timnas Indonesia. Baginya, Puskas Award hanyalah salah satu bagian kecil dari perjalanan panjang yang ia rencanakan.

Dengan kerja keras, kerendahan hati, dan dukungan lingkungan terdekat, masa depan Ridho tampak cerah—dan langit masih sangat luas untuk ia jelajahi.

liputan oleh Goalpedia.me