LAPORAN: Eks Bek Inter & Timnas Belgia Zinho Vanheusden Putuskan Pensiun di Usia 26 Tahun

LAPORAN: Eks Bek Inter & Timnas Belgia Zinho Vanheusden Putuskan Pensiun di Usia 26 Tahun

Zinho Vanheusden, mantan bek Inter Milan dan timnas Belgia, resmi mengakhiri kariernya sebagai pesepakbola pada usia 26 tahun. Keputusan yang mengejutkan banyak pihak ini disampaikan melalui pernyataan panjang di media sosial, yang menggambarkan betapa berat perjalanan beberapa tahun terakhir baginya. Vanheusden sempat berkarier di Italia, Belgia, Belanda, dan terakhir Spanyol bersama Marbella sebelum cedera berulang memaksanya berhenti lebih cepat dari yang ia bayangkan.

Dari Proyek Besar Inter Hingga Perjuangan Panjang Cedera

Vanheusden merupakan salah satu talenta paling menonjol dari akademi Standard Liege sebelum pindah ke Inter pada 2015. Saat itu, ia baru berusia 16 tahun dan dipandang sebagai prospek defensif terbaik Belgia. Namun, cedera serius mulai menghambat laju perkembangannya.

Meski sempat menjalani beberapa masa peminjaman—termasuk kembali ke Standard, bergabung dengan Genoa, hingga bermain di AZ—Vanheusden gagal menembus skuad utama Inter. Pada musim panas 2025, ia memilih jalan baru dengan bergabung ke Marbella di kasta ketiga Spanyol demi menghidupkan kembali kariernya.

Start di klub barunya berjalan positif, tetapi cedera ACL ketiga dalam kariernya membuat harapan itu runtuh. Cedera tersebut menjadi titik akhir perjalanan yang dimulai ketika ia masih berusia empat tahun. Vanheusden sendiri pernah memperkuat Belgia di seluruh kelompok umur, dan tampil satu kali untuk timnas senior pada 2020.

Pesan Emosional dari Vanheusden

Melalui akun Instagram, Vanheusden menegaskan bahwa keputusan ini dibuat dengan berat hati. Ia menulis bahwa setelah 22 tahun hidup dengan sepakbola, tubuhnya tidak lagi mampu mengimbangi ambisi dan keinginannya untuk kembali tampil di level tertinggi.

Ia mengenang masa-masa terbaiknya—dari atmosfer Sclessin bersama ayahnya, memainkan lebih dari 100 laga untuk Standard, mencetak gol di depan suporter fanatik klub, hingga kesempatan tampil di Serie A dan debut untuk timnas Belgia. Namun ia juga menuturkan sisi gelap perjalanan itu: cedera yang berulang, operasi, rasa sakit yang terus muncul, dan ketidakpastian setiap kali bangun setelah latihan.

Vanheusden mengakui bahwa tubuhnya telah memberi sinyal untuk berhenti sejak lama, dan keputusan untuk pensiun juga dipengaruhi tanggung jawabnya sebagai seorang ayah. Ia menutup pernyataan dengan harapan sederhana: bisa hidup tanpa rasa sakit, bermain dengan anaknya, dan menjalani hari-hari baru tanpa harus memaksakan tubuhnya melewati batas.

liputan oleh Goalpedia.me