Paul Pogba menandai kembalinya ke sepakbola profesional setelah absen lebih dari dua tahun. Gelandang Prancis itu menjalani menit pertamanya bersama AS Monaco pada laga Ligue 1 melawan Rennes, masuk pada menit ke-85 dan mendapat sambutan positif dari para penonton yang memahami beratnya perjalanan yang ia lalui.
Kepulangan di Brittany Setelah 811 Hari
Laga tersebut memang sudah tidak berpihak kepada Monaco. Tim asuhan Sebastien Pocognoli tertinggal 4-0 setelah serangkaian kesalahan bertahan serta kartu merah Denis Zakaria. Kehadiran Pogba tidak mengubah hasil akhir—Monaco tetap kalah 4-1—namun momen ini tetap signifikan secara personal. Bagi Pogba, pertandingan ini adalah penegasan bahwa kariernya belum berakhir.
Dari Suspensi Doping Hingga Peluang Kedua
Kembalinya Pogba terjadi setelah periode paling kompleks dalam hidup profesionalnya. Pada Agustus 2023, saat masih berseragam Juventus, ia terjerat kasus doping terkait zat DHEA. Kasus itu berujung pada larangan bermain empat tahun yang kemudian dikurangi setelah tim hukumnya membuktikan adanya konsumsi suplemen yang terkontaminasi.
Juventus mengakhiri kontraknya pada akhir 2024, membuat Pogba tanpa klub hingga Monaco memberinya kesempatan baru. Ia resmi kembali dapat bermain per Maret 2025 setelah hukuman direvisi.
Dalam wawancara dengan Ligue 1+, Pogba menegaskan bahwa kembalinya ia ke lapangan lebih penting daripada skor:
“Saya senang bisa kembali, meski hasilnya membuat kami kecewa. Saya masih butuh waktu untuk mencapai 90 menit penuh, tetapi prosesnya berjalan.”
Program Reintroduksi Bertahap
Laporan L’Equipe menyebutkan Monaco telah menyiapkan jadwal peningkatan menit bermain secara bertahap agar Pogba mencapai kondisi optimal. Ia masih menyimpan ambisi tampil kembali untuk Timnas Prancis di Piala Dunia 2026, meskipun itu bukan target utama jangka pendek.
“Saat ini, fokus saya adalah kembali ke 100 persen dan membantu tim sebanyak mungkin,” kata Pogba.
Peran Penting di Luar Lapangan
Pelatih Sebastien Pocognoli menekankan bahwa kontribusi Pogba tidak terbatas pada aspek teknis. Ia melihat Pogba sebagai figur yang mampu memberikan arah, nasihat, dan standar profesional untuk generasi muda Monaco.
“Pemain berpengalaman seperti Paul penting untuk memandu pemain lain,” ujar Pocognoli. “Jika dimanfaatkan dengan tepat, pengaruhnya bisa terasa di seluruh tim.”
Menuju Tantangan Selanjutnya
Monaco kini berada di peringkat delapan Ligue 1 dan hanya terpaut dua poin dari posisi empat besar. Partai besar menanti, dengan PSG menjadi lawan berikutnya pada 29 November. Pogba berharap mendapat menit yang lebih banyak, meski keputusan tetap berada di tangan pelatih.
“Yang bisa saya lakukan hanyalah bekerja keras dan siap membantu tim,” tegasnya.
Setelah perjalanan panjang penuh ketidakpastian, Pogba akhirnya kembali menapaki lapangan yang ia tinggalkan selama 811 hari. Jalan di depan mungkin panjang, tetapi kini ia benar-benar memulainya lagi.
liputan oleh Goalpedia.me
