AC Milan menerima suntikan penting jelang Derby della Madonnina setelah Adrien Rabiot dipastikan siap kembali beraksi. Sang gelandang asal Prancis telah melewati hampir satu bulan pemulihan akibat cedera betis dan kini kembali berlatih penuh, tepat pada waktunya untuk salah satu laga paling menentukan dalam persaingan Scudetto musim ini.
Kembalinya Penyeimbang Lini Tengah Milan
Rabiot cedera saat membela Prancis dan didiagnosis mengalami robekan otot soleus. Absennya terbukti berdampak besar: Milan hanya mencatat dua kemenangan dalam lima laga Serie A tanpa dirinya. Sejak didatangkan pada hari terakhir bursa transfer, pemain 30 tahun itu berkembang menjadi elemen krusial—penangkal tekanan, pemberi ritme, sekaligus jangkar transisi.
Kini, setelah menjalani beberapa pekan latihan kombinasi di gym dan lapangan, Rabiot kembali tersedia. Tim medis telah memberi lampu hijau untuk keterlibatan penuh, membuka jalan bagi debutnya dalam derby Milan versi Rossoneri.
Rabiot Bicara Soal Pemulihan dan Sensasi Derby Pertamanya
Berbicara kepada DAZN, Rabiot mengaku tidak sabar kembali ke lapangan.
“Saya merasa baik, baik secara fisik maupun mental. Saya merindukan pertandingan dan membantu tim,” ujarnya. “Cedera betis selalu rumit. Jika dipaksakan, Anda bisa absen lebih lama, jadi saya memilih berhati-hati.”
Tentang derby perdananya di Milan, Rabiot tak menyembunyikan antusiasme.
“Atmosfernya tidak pernah bisa dirasakan dari TV. Saya ingin merasakannya langsung. Dan tentu saja, akan luar biasa jika kami menang di menit terakhir—lebih bagus lagi jika saya yang mencetaknya,” katanya sambil tersenyum.
Ia juga mengungkap bahwa Mike Maignan telah memberinya gambaran tentang tekanan, sejarah, dan bobot emosional laga tersebut.
Peran Strategis Rabiot di Peta Scudetto
Dari segi permainan, kembalinya Rabiot berarti Milan mendapatkan kembali konektor utama antara pertahanan dan lini serang. Gaya permainan box-to-box miliknya membantu menjaga keseimbangan serta memberi struktur saat tim menyerang maupun bertahan. Ketenangannya menguasai bola juga menjadi elemen yang hilang selama masa absennya.
Menyoal peluang Scudetto, Rabiot memilih bersikap realistis.
“Musim masih panjang. November–Desember akan padat, termasuk Piala Super. Februari nanti kita baru tahu sejauh apa kami bisa melangkah,” tegasnya. “Yang penting adalah tetap dekat dengan puncak klasemen dan menjaga mentalitas tim.”
Derby dan Minggu-Minggu yang Akan Menentukan
Milan membutuhkan stabilitas jelang rangkaian laga besar, dan kembalinya Rabiot memberi opsi penting bagi Stefano Pioli—baik dalam membangun serangan, mengontrol tempo, maupun menjaga struktur defensif. Dalam derby, detail kecil sering menentukan hasil, dan kehadiran sang gelandang bisa menjadi faktor pembeda.
Jika mampu kembali ke performa terbaik, Rabiot berpotensi memegang peran sentral dalam perjalanan Milan, baik di Serie A maupun di kompetisi Eropa. Beban ritme pertandingan akan semakin berat, dan kedalaman skuad menjadi krusial. Rabiot, dalam kondisi fit, adalah solusi yang sangat dibutuhkan.
liputan oleh Goalpedia.me
