Neil Warnock Ikut Bercanda Soal Kursi Panas Amorim di Manchester United: “Telepon Saya Januari, 4-3-3!”

Neil Warnock Ikut Bercanda Soal Kursi Panas Amorim di Manchester United: "Telepon Saya Januari, 4-3-3!"

Di tengah krisis Manchester United, sebuah candaan dari manajer legendaris Inggris Neil Warnock mendadak viral. Pria 76 tahun yang sudah pensiun itu menulis di media sosial: “Telepon saya di bulan Januari! 4-3-3.”

Komentar tersebut muncul setelah sebuah unggahan di platform X yang menyindir posisi United di papan klasemen Liga Primer. Dengan gaya khasnya yang ceplas-ceplos, Warnock merespons candaan itu seolah menawarkan diri menggantikan Ruben Amorim bila manajer asal Portugal tersebut didepak.

Meski sekadar lelucon, respons Warnock langsung mendapat sorotan karena dianggap menyuarakan frustrasi para fans terhadap performa buruk United serta taktik Amorim yang kaku dengan sistem tiga bek.

Sindiran Taktis Lewat “4-3-3”

Formasi yang disebut Warnock bukan sekadar angka. Itu merupakan sindiran terhadap Amorim yang enggan meninggalkan pola 3-4-2-1 meski hasil buruk terus datang. Para penggemar dan pandit melihat Amorim gagal beradaptasi, bahkan memaksa pemain tampil di posisi asing hanya demi mempertahankan sistem.

Reaksi Pandit

Jamie Carragher menyebut periode Amorim di Old Trafford sebagai “bencana”, sementara Gary Neville menyoroti eksperimen konyol memainkan Mason Mount sebagai bek sayap kiri. Menurut mereka, rasa percaya diri para pemain sudah runtuh karena sistem yang dipaksakan.

Reputasi Warnock

Warnock sendiri dikenal luas sebagai “spesialis promosi” dan “pemadam kebakaran” dalam karier panjangnya. Ia pernah membawa tim-tim Championship promosi ke Liga Primer, dan di masa senja kerap dipanggil klub untuk menyelamatkan dari ancaman degradasi.

Candaan Warnock seolah menyiratkan betapa parahnya kondisi United saat ini—hingga butuh sosok penyelamat darurat.

Masa Depan Amorim

Kekalahan memalukan dari Brentford menempatkan Amorim di ujung tanduk. Laga melawan Sunderland akhir pekan ini disebut bisa menjadi titik akhir kepelatihannya. Jadwal berat pasca-jeda internasional, termasuk lawatan ke markas Liverpool, diyakini akan menentukan nasibnya.

Liputan oleh Goalpedia.me